Dana yang disalurkan berjumlah Rp 300.000 per bulan selama tiga bulan berturut-turut, sehingga total yang diterima adalah sejumlah Rp 900.000 per KPM.
Kepala Desa Tulungrejo, Karyono, S.M, menekankan bahwa penyaluran BLT-DD ini didasarkan pada data masyarakat miskin dengan paritas daya beli yang sangat rendah.
Hal ini menunjukkan pentingnya keakuratan data dan pengelolaan informasi dalam menentukan penerima manfaat, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
Program ini memberikan bantuan tunai untuk melindungi daya beli masyarakat miskin dan mengurangi beban pengeluaran mereka. Harapannya, bantuan ini dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Dana ini diharapkan dapat membantu meringankan beban keuangan keluarga penerima manfaat selama periode tertentu dan memberikan bantuan yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Karyono saat dikonfirmasi suaraposkodualima, Kamis (1/2/2024).
Selain itu, program BLT-DD ini juga memiliki tujuan yang sangat mulia. Memberikan bantuan tunai untuk melindungi daya beli masyarakat miskin merupakan langkah yang tepat untuk membantu mereka mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi.
"Program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi beban pengeluaran mereka, terutama dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok sehari-hari dan lainnya," pungkasnya. (red/aden)
